permintaan dan penawaran menjadi suatu faktor krusial dalam
ekonomi, karena memahami ekonomi berarti harus memahami apa yang
dimaksud dengan permintaan dan penawaran. Pasar adalah sebuah tempat
atau sarana yang terdiri dari konsumen serta produsen yang membeli atau
menjual suatu barang maupun jasa tertentu (Mankiw 2007, 66). Permintaan
serta penawaran merupakan suatu model yang menentukan harga pasar.
Sebelum membahas lebih lanjut, definisi permintaan bisa dimengerti
sebagai hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta, berbeda dengan
penawaran yakni hubungan antara harga dan kuantitas yang ditawarkan
(Guell 2008, 22). Terdapat suatu kondisi ketika harga pasar telah
mencapai batas seimbang antara kuantitas barang atau jasa yang diminta
dengan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan yang disebut sebagai equilibrium (Mankiw 2007, 77).
Menganalisa permintaan dalam
ekonomi harus kita kaitkan dengan hukum permintaan. Hukum permintaan
menurut Guell (2008) merupakan hubungan yang ‘negatif’ antara harga
dengan kuantitas barang atau jasa yang diminta. Negatif disini bisa
diartikan sebagai hubungan yang ‘tidak berbanding lurus’, karena ketika
harga meningkat maka permintaan terhadap barang atau jasa akan menurun.
Hal tersebut akan menyebabkan turunnya daya beli konsumen yang pada
akhirnya konsumen akan mencari barang atau jasa pengganti lainnya yang
lebih murah.
Apabila
hukum permintaan menunjukkan hubungan yang negatif, kemudian tidak
seperti dengan hukum penawaran, karena menurut Guell (2008) hukum
penawaran adalah hubungan ‘positif’ antara harga dengan kuantitas barang
atau jasa yang ditawarkan. Positif disini dapat dimengerti sebagai
hubungan yang ‘berbanding lurus’, karena ketika harga meningkat maka
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan meningkat pula.
Menurut Guell (2008),
terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan, dimana
faktor-faktor tersebut menjadi cara bagaimana konsumen memutuskan untuk
membeli. Pertama, selera masyarakat. Selera disini digambarkan
apakah barang atau jasa tersebut memang benar-benar apa yang diinginkan
masyarakat. Kedua, pendapatan masyarakat itu sendiriyang terbagi menjadi dua yaitu inferior goods yaitu suatu kondisi masyarakat dimana msyarakat tersebut hanya mampu membeli barang atau jasa dengan harga murah dan normal goods yaitu kondisi suatu masyarakat yang mampu membeli barang atau jasa tanpa harus mencari yang lebih murah (Guell 2008, 28). Ketiga, harga
barang lain. Faktor ini menjelaskan bahwa terdapat barang lain yakni
barang substitutif yaitu barang atau jasa pengganti lainnya (nasi dapat
diganti dengan kentang), dan barang komplemen yaitu barang atau jasa
yang digunakan secara bersamaan (mobil membutuhkan bensin). Keempat, populasi masyarakat, ketika jumlah penduduk meningkat maka permintaan terhadap suatu barang atau jasa juga akan meningkat. Kelima, perkiraan
harga. Sebagai contoh, jika ada suatu kondisi yang memperkirakan akan
terjadi peningkatan harga sembako dalam waktu dekat, maka konsumen akan
membeli saat itu juga daripada harus membeli kemudian hari. Kondisi
demikian menunjukkan bagaimana konsumen merespon perubahan harga.
Beberapa faktor yang menentukan penawaran menurut Guell (2008) yakni pertama, biaya
produksi. Segala biaya yang diperhitungkan untuk pengeluaran terhadap
semua hal yang diperlukan untuk menghasilkan barang maupun jasa. Kedua, faktor teknologi yakni mengacu pada kemampuan untuk mengubah ‘input’ menjadi ‘output’. Ketiga, harga barang potensial lainnya. Keempat, jumlah produsen, semakin banyak produsen yang menjual di satu pasar maka akan menentukan total besar dari produksi. Kelima,
prediksi harga. Berbeda ketika konsumen akan membeli barang hari itu
juga ketika ada prediksi harga akan meningkat kemudian hari, namun para
produsen justru akan menunggu harga pasar meningkat baru mereka akan
menjual barang atau jasanya. Situasi tersebut dapat menjadi acuan ketika
produsen merespon perubahan harga.
Ada
kalanya ketika harga berubah, maka pasar dengan akan membenah dengan
sendirinya. Terkadang pemerintah mengintervensi permintaan dan penawaran
dalam pasar, salah satunya adalah dengan memberikan subsidi. Subsidi
yakni bantuan pemerintah dalam upaya membantu konsumen untuk membeli
barang maupun meningkatkan profitabilitas produsen dalam suatu industri
(Sobel 2009, 101). Dengan subsidi tersebut maka produsen akan menetapkan
harga yang dapat dijangkau oleh setiap konsumen.
SUMBER
Guell, C, Robert. 2008. “Chapter 2: Supply and Demand”, dalam Issues in Economics Today. New York: McGraw Hill.
Mankiw, N, Gregory. 2007. “Chapter 4:
The Market Forces of Supply and Demand”, dalam Principles of
Macroeconomics. Ohio: Thomson South-Western.
Sobel, S, R (ed). 2009. “Chapter 4:
Supply and Demand: Application and Extensions”, dalam Understanding
Economic. Mason: South Western Cengage Learning.
0 comments:
Posting Komentar