Sabtu, 23 Agustus 2014

permintaan dan penawaran menjadi suatu faktor krusial dalam ekonomi, karena memahami ekonomi berarti harus memahami apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran. Pasar adalah sebuah tempat atau sarana yang terdiri dari konsumen serta produsen yang membeli atau menjual suatu barang maupun jasa tertentu (Mankiw 2007, 66). Permintaan serta penawaran merupakan suatu model yang menentukan harga pasar. Sebelum membahas lebih lanjut, definisi permintaan bisa dimengerti sebagai hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta, berbeda dengan penawaran yakni hubungan antara harga dan kuantitas yang ditawarkan (Guell 2008, 22). Terdapat suatu kondisi ketika harga pasar telah mencapai batas seimbang antara kuantitas barang atau jasa yang diminta dengan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan  yang disebut sebagai equilibrium (Mankiw 2007, 77).
            Menganalisa permintaan dalam ekonomi harus kita kaitkan dengan hukum permintaan. Hukum permintaan menurut Guell (2008) merupakan hubungan yang ‘negatif’ antara harga dengan kuantitas barang atau jasa yang diminta. Negatif disini bisa diartikan sebagai hubungan yang ‘tidak berbanding lurus’, karena ketika harga meningkat maka permintaan terhadap barang atau jasa akan menurun. Hal tersebut akan menyebabkan turunnya daya beli konsumen yang pada akhirnya konsumen akan mencari barang atau jasa pengganti lainnya yang lebih murah.
            Apabila hukum permintaan menunjukkan hubungan yang negatif, kemudian tidak seperti dengan hukum penawaran, karena menurut Guell (2008) hukum penawaran adalah hubungan ‘positif’ antara harga dengan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan. Positif disini dapat dimengerti sebagai hubungan yang ‘berbanding lurus’, karena ketika harga meningkat maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan meningkat pula.
            Menurut Guell (2008), terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan, dimana faktor-faktor tersebut menjadi cara bagaimana konsumen memutuskan untuk membeli. Pertama, selera masyarakat. Selera disini digambarkan apakah barang atau jasa tersebut memang benar-benar apa yang diinginkan masyarakat. Kedua, pendapatan masyarakat itu sendiriyang terbagi menjadi dua yaitu inferior goods yaitu suatu kondisi masyarakat dimana msyarakat tersebut hanya mampu membeli barang atau jasa dengan harga murah dan normal goods yaitu kondisi suatu masyarakat yang mampu membeli barang atau jasa tanpa harus mencari yang lebih murah (Guell 2008, 28). Ketiga, harga barang lain. Faktor ini menjelaskan bahwa terdapat barang lain yakni barang substitutif yaitu barang atau jasa pengganti lainnya (nasi dapat diganti dengan kentang), dan barang komplemen yaitu barang atau jasa yang digunakan secara bersamaan (mobil membutuhkan bensin). Keempat, populasi masyarakat, ketika jumlah penduduk meningkat maka permintaan terhadap suatu barang atau jasa juga akan meningkat. Kelima, perkiraan harga. Sebagai contoh, jika ada suatu kondisi yang memperkirakan akan terjadi peningkatan harga sembako dalam waktu dekat, maka konsumen akan membeli saat itu juga daripada harus membeli kemudian hari. Kondisi demikian menunjukkan bagaimana konsumen merespon perubahan harga.
             Beberapa faktor yang menentukan penawaran menurut Guell (2008) yakni pertama, biaya produksi. Segala biaya yang diperhitungkan untuk pengeluaran terhadap semua hal yang diperlukan untuk menghasilkan barang maupun jasa. Kedua, faktor teknologi yakni mengacu pada kemampuan untuk mengubah ‘input’ menjadi ‘output’. Ketiga,  harga barang potensial lainnya. Keempat, jumlah produsen, semakin banyak produsen yang menjual di satu pasar maka akan menentukan total besar dari produksi. Kelima, prediksi harga. Berbeda ketika konsumen akan membeli barang hari itu juga ketika ada prediksi harga akan meningkat kemudian hari, namun para produsen justru akan menunggu harga pasar  meningkat baru mereka akan menjual barang atau jasanya. Situasi tersebut dapat menjadi acuan ketika produsen merespon perubahan harga.
            Ada kalanya ketika harga berubah, maka pasar dengan akan membenah dengan sendirinya. Terkadang pemerintah mengintervensi permintaan dan penawaran dalam pasar, salah satunya adalah dengan memberikan subsidi. Subsidi yakni bantuan pemerintah dalam upaya membantu konsumen untuk membeli barang maupun meningkatkan profitabilitas produsen dalam suatu industri (Sobel 2009, 101). Dengan subsidi tersebut maka produsen akan menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh setiap konsumen.

SUMBER

Guell, C, Robert. 2008. “Chapter 2: Supply and Demand”, dalam Issues in Economics Today. New York: McGraw Hill.
Mankiw, N, Gregory. 2007. “Chapter 4: The Market Forces of Supply and Demand”, dalam Principles of Macroeconomics. Ohio: Thomson South-Western.
Sobel, S, R (ed). 2009. “Chapter 4: Supply and Demand: Application and Extensions”, dalam Understanding Economic. Mason: South Western Cengage Learning.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!