Kamis, 21 Agustus 2014


            Didunia ketiga ada suatu fenomena dalam perpolitikannya, terutama dalam proses suksesi, hal tersebut adalah adanya perubahan politik yang dilakukan oleh militer, hal ini terjadi pada tahun 1960 dan 1985, bentuk politik yang dipegang oleh militer terjadi dinegara afrika, asia tenggara, dan asia selatan, adanya intervensi politik yang dilakukan oleh militer tidak hanya terjadi dinegara dunia ketiga, hal ini juga terjadi dinegara komunis, para militer dapat mempunyai peranan penting ketika terjadi suksesi karena pada saat tersebut para militer menjadi kunci untuk menurunkan pemimpin.
            Di dunia internasional hanya ada beberapa sedikit negara yang tidak mengalami intervensi militer salah satu negara tersebut adalah Kostarika, intervensi yang dilakukan oleh militer terhadap politik adalah untuk mendapatkan atau mencapai kepentingan mereka sendiri
Ø  Praetorianism
            Praetorianism adalah kondisi dimana kekuatan militer mengancam otoritas dari masyarakat untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pemberontakan dari rakyat terhadap pemerintah, bentuk lain dari praetorianism adalah kondisi dimana militer mendapatkan hak dalam pembuatan kebijakan khusus, ex: hukum undang-undang, pendidikan, dan hubungan antar etnik.
Ø  Kekuasaan militer
            Kekuasaan militer ini hanya terjadi ketika terjadi krisis ekonomi dan hanya dalam jangka waktu yang sebentar, hal ini terjadi untuk mengembalikan kekuatan kepada masyarakat kembali, akan tetapi karena adanaya keinginan untuk berkuasa para anggota militer lupa untuk mengembalikan kekuasaannya kepada rakyat, sehingga menyebabkan kekuasaan dari militer yang seharusnya sebentar menjadi jangka waktu yang lama
Kapan dan Mengapa terjadi intervensi militer
Ada beberapa alasan mengapa militer sering menjadi aktor dalam politik, salah satunya adalah karakter dari militer tersebut, alasan lainnya adalah dipengaruhi oleh kondisi pemerintah dimana militer mencari pengaruh
Ø  Karakteristik dari militer yang mempengaruhi militer untuk melakukan intervensi politik
            Faktor yang penting dari terjadinya intervensi politik oleh militer adalah adanya monopoli persenjataan dan alat untuk melakukan kekerasan, selain itu adanya intervensi politik terjadi karena kegagalan yang dilakukan oleh pemerintahan sehingga menyebabkan berkurangnya legitimasi.
Ø  Motivasi untuk melakukan intervensi
            Motivasi yang dimiliki oleh militer untuk melakukan intervensi dapat dijelaskan dalam beberapa hal, diantaranya : mempertahankan kepentingan militer sendiri, mempertahankan kepentingan nasional, ex melindungi kelas-kelas tertentu, regional, kepentingan etnis, motivasi yang terakhir adalah adanya keinginan untuk mempromosikan diri sendiri serta membersihkan atau menghentikan suatu rezim politik.
Ø  Penyebab terjadinya tindakan secara mendadak oleh militer
            Penyebab atau trigger yang menyebabkan terjadinya intervensi militer dalam plitik adalah dalam kondisi dimana militer mampu membuat case bahwa pemerintah telah gagal dalam menjalankan pemerintahan.
Kapan kekuasaan militer
            Dalam banyak kasus militer mengambil kekuasaan pemerintah secara objektif, hal ini dilakukan secara langsung atau disebabkan karena intervensi, adanya intervensi dilakukan karena militer memiliki kekuatan.
Ø  Bentuk politik
            Dalam banyak kasus militer sering membentuk dewan, dewan ini termasuk pekerja yang berada dibelakang militer, militer biasanya bekerjasama dengan pelayan masyarakat
Militarisasi dan Modernisasi
            Hal ini menjadi perdebatan mengenai apakah militer dapat membawa negara untuk menjadi moderen atau tidak, hal ini disesuaikan oleh para pendapat mengenai apakah mereka mendukung atau tidak statement ini, disini ada beberapa fakta mengenai kontribusi dari militer terhadap perkembangan suatu negara.

Hak asasi manusia dibawah rezim militer
            Untuk menjelaskan mengenai hal ini akan sangat berbeda karena setiap negara mempunyai perbedaan yang sangat luas atau bahkan dari pemerintah dan pemerintah dalam satu negara yang sama memiliki perbedaan mengenai pengaruh rezim militer terhadap hak asasi manusia
Kembali ke Barak
            Besarnya kekuatan militer yang nebgintervensi politik memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan secara cepat, mereka berharap dengan melakukan intervensi tersebut mereka dapat segera mengembalikan kekuatan kepada masyarakat, meskipun sebenarnya para militer tersebut berkuasa lebih lama dibandingkan dari apa yang dharapkan.
            Ada beberapa negara yang berhasil mematahkan kekuasaan militer, negara tersebut adalah Jepang dan Mexiko, Jepang berhasil terlepas karena kekuatan militer mereka berhasil dikalahkan pada tahun 1945, sedangkan Mexiko melakukan beberapa strategi yaitu dengan cara kuatnya masyarakat yang telah terimplikasi kedalam partai PRI, selain itu partai ini juga memberikan peranan khusus kepada militer akan tetapi tidak terlalu luas untuk meminimalisir dominasi terhadap partai

0 comments:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!