Kamis, 21 Agustus 2014




Konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Gambaran atau grafik mengenai konjungtur adalah suatu grafik yang menunjukkan perubahan pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi dari satu wkatu ke waktu lain.
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga-harga. Pada periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dalam perkembangannya dan adakalanya ia merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.
Suatu siklus dalam satu periode konjungtur berbeda dangan siklus pada periode yang lain. Namun demikian sifat-sifat dasar dari setiap siklus adalah sama. Bentuk khas dari suatu siklus tidak banyak berbeda.
Siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen:
1.)     Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut
2.)    Titik Puncak atau Kulminasi (Peak)\\
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
3.)    Gerakan Menurun (Downturn atau Recession)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini disebut resesi (recession), bila terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
4.)    Titik Terendah (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik terendah, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.
1.      Ciri-ciri perekonomian pada kondisi resesi :
·         Turunnya daya beli
Akibat inflasi yang tinggi, harga naik, daya beli turun, masyarakat mengurangi belanja, dan memilih untuk lebih banyak menabung.
·         Turunnya investasi
Akibat turunnya konsumsi, produksi berlebihan, investasi tidak diperlukan.
·         Turunnya kesempatan kerja
Akibat investasi turun, lowongan kesempatan kerja tidak ada ,pengangguran menjadi meningkat
2.      Ciri-cirinya perekonomian pada kondisi depresi:
·         Tingginya pengangguran
Indonesia pernah mencapai tingkat pengangguran 40% dari angkatan kerja.
·         Kapasitas produksi yang menganggur
cenderung tidak beroperasi daripada mengalami kerugian besar..
·         Resiko tinggi
rasa pesimis yang mendalam
3.      Ciri-cirinya perekonomian pada kondisi recovery :
·         Membaiknya indikator ekonomi
Suku bunga turun, inflasi berhasil dikendalikan, gejolak buruh turun, nilai mata uang mulai stabil
·         Meningkatnya investasi
Adanya stimulus rangsangan ekonomi (melalui pengeluaran pemerintah), bagusnya indikator makro, pelaku usaha mulai optimis akan hari kedepannya dan perusahaan mulai mengkaji investasi baru.
4.      Ciri-ciri perekonomian pada kondisi booming:
·         Tingkat permintaan agregat kuat dan naik
·         Peningkatan permintaan untuk barang-barang impor & jasa
·         Pendapatan pajak pemerintah akan meningkat dengan cepat
·         Meningkatnya investasi dan keuntungan perusahaan, dan
·         Meningkatnya produtivitas
Categories:

4 komentar:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!