Kamis, 21 Agustus 2014


            Partai politik merupakan aktor utama dalam politik di banyak Negara. Seperti yang telah di ilustrasikan dalam capter 4, partisipasi individu tidak lebih luas dibandingkan dengan voting dalam sistem politik. Dalam partisipasi politik individu dapat menentukan pilihannya sendiri, mereka yang tidak tertarik untuk berpatisapasi dalam politik mereka hanya mengikuti orang lain yang ikut berpartisapasi. Individu iku berpartisapasi karena mereka beranggapan bahwa partai yang mereka pilih sesuai dengan kepentingan mereka dan mereka percaya bahwa partai tersebut dapat memberikan mereka pandangan mengenai sebuah isu atau memberikan mereka suatu pandangan.
            Partai politik dapat ditemukan diberbagai Negara, akan tetapi partai politik memiliki perbedaan dalam gaya, bentuk, dan tujuan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh tipe dari rezim dari Negara tersebut.
Perkembangan Partai Politik dalam Industri Demokrasi
            Penjelasan yang lebih jelas mengenai peran dari partai politik dijelaskan dalam partai politik modern saat ini, partai politik adalah perantara bagi masyarakat dan merupakan ideologi bagi institusi pemerintahan, dan menghubungkan hal tersebut kedalam aksi politik yang dilakukan dalam komunitas politik yang lebih luas.
            Peranan partai politik yang menjadi perantara bagi individu dan kelompok masyarakat dalam proses politik menjadikan partai politik sebagai hal yang vital dalam pengoprasian demokrasi modern.
            Dalam setting demokrasi partai politik memiliki kepentingan yaitu bagaimana untuk memenangkan suatu pemilihan umum, untuk memenangkan pemilihan tersebut partai politik dapat melakukan berbagai cara yaitu dari membuat isu, pengrekrutan calon, serta percobaan bagi para calon pemimpin. Partai politik di demokrasi barat memilih isu, dan calon disesuiakan dengan kalkulasi bagaiman pilihan-pilihan tersebut dapat mempengaruhi prospek pilihan umum tersebut.
Partai” keluarga “
            Dalam politik di Amerika Serikat terdapat dua partai yang lebih dikenal dengan partai kanan dan partai kiri, kedua partai tersebut sudah menjadi pusat bagi partai lain, kedua partai tersebut merupakan kaualisi dari liberal dan konservatif, kedua mempunyai perbedaan ketika calon mereka menjadi pemimpin di Amerika, ketika partai Republik yang notabennya merupakan parati konservatif lebih cenderung melakukan hard politik, ex intervensi ekonomi, dan otoriter, sedangkan partai Demokrat merupakan partai liberal yang cenderung mengedepankan soft power or smart power, ex mengedepankan kerjasama ekonomi untuk mendapatkan hasil bersama.
Organisasi Partai di Demokrasi Barat
            Setelah perang dunia ke-2, Maurice Duwerger merupakan ilmuan politik asal Perancis, dia membedakan partai politik sesuai dengan dasar dari organisasi partai tersebut, dalam perkembangannya partai politik mengalami beberapa perubahan, salah satunya terjadi pada tahun 1950, partai dianggap sebagai ideologi yang disesuaikan dengan sifat manusia dan partai merupakan tempat bagi warga negara dalam masyarakat tersebut, secara umum partai politik mempunyai satu ideologi tersebut.
Partai dan Pemerintahan di Demkrasi Barat
            Partai politik merupakan kunci bagi keseimbangan pemerintahan dan merupakan alat bagi masyarakat untuk masuk dalam pemerintahan. Partai merupakan representasi dari sistem demokrasi, hal ini karena dengan adanya partai maka akan terjadi persaingan dalam pemilihan untuk mendapatkan tempat dalam pemerintahan, dengan adanya partai maka akan membuka peluang dan persaingan dalam mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan.
Partai dan Demokrasi
            Pada tahun 1993 Demokrasi Italia disahkan dengan perkembangan masyarakat mengenai partai politik itu sendiri, revolusi dari masyarakat Italia mengenai partai politik disebabkan partai tersebut lemah karena banyak pemerintah yang terjerat dalam kasus korupsi, di Italia demokrasi berjalan dengan lancar karena ketika partai mereka lemah maka rakyat Italia melakukan revolusi untuk memperbaiki sisitem partai dalam sistem demokrasi mereka.
            Adanya banyak parati menyebabkan beberapa negara menjadi tidak stabil dalam pemerintahannya, hal ini menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat akan kapabilitas dari demokrasi, dengan kurangnya kepercayaan dari masyrakat menyebabkan awal kematian dari sistem demokrasi, beberapa negara yang gagal dalam multi partai adalah Republik Jerman weimar, dan perancis, selain negara-negara tersebut dalam multi partai ada beberapa yang berhasil dalam sistem multi partai, negara tersebut adalah Kanada, Jerman, Jepang, Belanda, dan negara-negara lain. Keberhasilan dari negara-negara tersebut karena mereka berhasil menananmkan demokrasi sebagai ideologi bersama sehingga masyarakat tidak mempunyai pandangan lain yang dapat menentang ideologi demokrasi.
Partai Dibawah Komunis
            Salah satu pandangan yang diberikan oleh Lenin dalam ideologi komunis adalah bahwa Lenin menganggap bahwa partai merupakan kunci menuju revolusi dan kekuatan politik, Lenin berhasil mengubah partai politik yang beranggotan orang-orang borjuis untuk menjadi organisasi untuk mengontrol negara dan masyrakat, partai politik komunis di China memiliki perbedaan dengan Rusia, dalam pemerintahan China pemerintahan masih dibawah komunis dan otoriter, sedangkan di Rusia pemerintahannya masih sedikit demokrasi terbukti dengan adanya pemilihan anggota partai meskipun masih dalam level kecil.
Partai Dalam Negara Berkembang
            Ada beberapa keanekaragaman yang luas dalam partai politik yang ada di negara berkembang, banyak dari negara tersebut menanggung hal yang sama dalam tata cara demokrasi mereka, tujuan mereka juga sedikit luas/berbeda. Dan negara berkembang juga sulit dalam melakukan generalisasi.
Demokrasi Multi Partai
            Kontestasi dalam multi partai di dunia ketiga itu jarang, kontestasi ini lebih sukses dilakukan di Amerika Latin. Di dunia ketiga ketika tercipta multi partai maka partai-partai tersebut cenderung beranggota sesuai dengan etnik ataupun agama yang mereka percaya ketimbang membuat partai yang beragam anggotanya, adanya keanggotaan yang disesuaikan dengan agama akan menimbulkan instabilitas dalam negara karena ini akan membentuk keanggotaan yang extrem, hal ini sesuai dengan india yang keanggotaan partai politiknya berdasarkan agama.
            Selain India  negara lain yang anggota partai disesuaikan dengan etnis dan agama adalah Nigeria, partai tersebut adalah partai Republik Nasional yang didukung oleh agama islam yang berasal dari Nigeria bagian utara, sedangkan Demokrat Sosial didukung oleh orang-orang bagian selatan Nigeria.
Single atau Partai yang Dominan di Negara
            Di negara dunia ketiga yang mempunyai sistem partai tunggal atau adanya partai yang dominan akan menimbulkan suatu revolusi, salah satu contohnya adalah partai politik di Turqi yaitu partai Ataturk yang sudah menjadi partai yang dominan sejak tahun 1923-1950, selain Turqi contoh yang lain adalah partai Institutionalized Revolution Party (PRI), partai ini telah menjadi partai yang dominan selama tujuh puluh tahun, dominasi selama itu terjadi karena ketua terpilih dari partai tersebut mampu menyediakan pekerjaan dan pendidikan yang layak, akan tetapi ketika pada tahun terakhirnya dominasi partai tersebut dapat dikalahkan oleh partai PAN yang merupakan partai dari kaum menengah, adanya dominasi partai di negara ketiga karena lemahnya pendidikan.
Politik Klientelism
            Politik ini umumnya terjadi di negara berkembang, politik ini terjadi akibat bentuk dari organisasi politk serta perkembangan dari politik di negara tersebut, hubungan yang sangat inten terjadi antar para pendukung dan yang di dukung, hal ini terjadi untuk mendapatkan dukungan karena hubungan antara pendukung dan didukung dilakukan secara langsung, akan tetapi adanya hal ini cenderung mengakibatkan adanya korupsi, untuk menjelelaskan hal ini kita dapat mengambil contoh Mexiko. Ketika pada masa dominasi partai PRI mereka dalam bentuk organisasinya menggunakan politik klientelism.
Partai dan Kesetabilan Dunia Ketiga
            Dalam dunia ketiga kebijakan politik dan stabilitas politik merupakan suatu problematika, problematika tersebut terjadi karena persaingan dari banyaknya partai atau adanya partai politik tunggal atau dominasi suatu partai dapat menyebabkan terjadinya korupsi, partai politik sering memberikan ketidakpuasan bagi rakyat.
            Negara yang kuat dan efektif dalam partai politik tunggal dapat menjadikan organisasi tersebut sebagai suatu kebanggaan, contohnya adalah partai PRI di mexiko yang berhasil mengakomudir kebutuhan masyarakat da partai ini dapat mengatasi permasalahan etnis serta membentuk loyalitas masyrakat, adanya negara yang kuat dan partai politik yang dikelola dengan baik akan menciptakan kekuatan politik serta meningkatkan kemampuan ekonomi dan militer. Dengan kata lain partai politik merupakan kunci untuk membentuk suatu tatanan politik yang beideologikan demokrasi menjadi kuat karena dengan adanya partai politik yang baik akan menciptakan stabilitas pemerintahan.

0 comments:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!