Setiap
negara pasti memiliki landasan sejarah yang menyebabkan perpolitikannya dapat
berbentuk seperti sekarang, seperti salah satu contohnya adalah Perancis. Pada
tahun 1993 sebuah koran di Perancis menggembar gemborkan tentang eksekusi mati
dengan cara pemenggalan yang dilakukan pada 200 tahun yang lalu terhadap raja
Louis XVI. Banyak yang menanyakan tentang kelayakan hukuman ini yang akhirnya
menyebabkan hukuman ini sekarang sudah tidak dianggap layak lagi dan akhirnya
merubah tatanan hukum yang ada pada saat itu.
Belum lagi adanya revolusi Perancis
pada tahun 1789 yang mengakibatkan ada 2 perbedaan pandangan. Ada kalangan yang
berpandangan bahwa sanya revolusi Perancis itu adalah salah satu cara untuk
mencapai demokrasi atau dengan kata lain Revolusi Perancis ini merupakan bentuk
menuju kehidupan yang lebih demokratis lagi untuk warga Perancis. Namun ada
juga orang – orang yang berpendapat bahwasanya Revolusi Perancis ini hanya bentuk
dari bencana yang tiada akhir, hal ini karena tindakan kekerasan yang terjadi
pada masa revolusi Perancis itu dimungkinkan hanya akan menimbulkan kekerasan
dalam berpolitik di hari kedepannya.
Peninggalan Politik Atas Sejarah
Budaya politik ini tentunya
mencerminkan sejarah masa lalu dari negara tersebut. 3 rumusan budaya politik
yang diterima dari masa lalu diantaranya:
·
Apa yang diaharapkan oleh masyarakat
·
Bagaimana mereka mengharapkan para
pemegang kebijakan bersikap
·
Bagaimana mereka sebaiknya menanggapi
arahan dari pemegang kebijakan
Sejarah orang
tua juga sangat berpengaruh dalam pembentukan pola pikir politik seseorang,
tapi hal tersebut bukanlah satu satunya faktor yang paling berpengaruh.
Pengalaman pribadi tentang politik orang itu sendiri tentunya nantinya akan
lebih berpengaruh.
Sebagai
contoh bahwa sejarah yang telah mengakar memberi dampak pada kehidupan
berpolitik saat ini adalah Rusia. Sejak awal terbentuknya Rusia, seluruh warga
Rusia sudah dapat menerima komunis dengan senang hati serta penerimaan warga
Rusia terhadap otoritarian yang sudah terjadi sejak zaman dulu. Hal ini
dikarenakan pemerintahan diktator dan ideologi komunis telah masyarakat pegang
sejak Rusia masih menjadi Uni Soviet, jadi saat terbangunnya Rusia mereka sudah
terbiasa dengan keadaan seperti itu.
Contoh lainnya yaitu Nepotisme yang
terjadi di Nigeria itu sudah dianggap lazim dilakukan di sana hal ini
dikarenakan nepotisme di Nigeria banyak dilakukan bahkan sejak jenjang tatanan
sosial terendah.
Sejarah juga tertuang dari simbol –
simbol negara yang akhirnya mempengaruhi budaya politik suatu negara. Contohnya
saja, di Amerika tanda bintang dan garis garis pada bendera Amerika berarti
sangat besar bagi warga negara Amerika, itulah sebabnya saat bendera tersebut
yang merupakan simbol negara dikibarkan meskipun bukan diwilayah Amerika,
seluruh warga Amerika akan merasa sangat bangga dan semakin cinta terhadap
tanah airnya tersebut. Dan sebaliknya apabila ada demo di negara lain dan di
demo tersebut membakar bendera Amerika yang merupakan simbol negara warga
Amerika pasti akan mengundang kemarahan dari warga Amerika itu sendiri karena
merasa dilecehkan dengan pembakaran simbol negara mereka itu.
Contoh lain di China kepemimpinan
yang panjang Mao yang telah berhasil membawa China ke arah yang lebih baik,
membuat Mao jadi bagaikan seorang pahlawan Negara dan merupakan simbol politik
dari Negara China itu sendiri. Meskipun setelah kebijakannya tidak diakui dan
kekerasan Mao yang terkenal tapi pesona Mao yang lebih besar tentunya dapat
mengalahkan segala yang jelek tentang Mao itu.
Seorang pemimpin di China pada tahun
1993 bahkan pernah berkata bahwa, simbol simbol baik benda mati bahkan manusia
yang didapat dari masa lalu itu dapat memberikan kedaulatan bagi negara modern
dan juga dapat mengobarkan semangat yang nantinya dapat mendorong masyarakat
untuk melakukan pengorbanan atas nama atau atas kecintaan terhadap negaranya.
Sejarah ini akhirnya meninggalkan
masalah yang kadang susah terselesaikan pada masa tersebut dan karena lamanya
tak hayal masalah itu menjadi warisan yang harus diselesaikan oleh generasi
berikutnya. Contohnya : kegagalan pemimpin Amerika yang setelah perang sipil
demi memberikan perlakuan yang sama kepada orang orang kulit gelap akhirnya
malah mewariskan sentimen terhadap ras kulit gelap ini kepada pemimpin Amerika
yang ada sekarang. Jadi pemimpin Amerika yang ada saat ini selain ditantang
menyelesaikan berbagai konflik atau isu yang sedang berkembang saat itu juga
harus berjuang menghadapi sentimen warga Amerika terhadap warga kulit gelap.
Sejarah tidak hanya menghasilkan
masalah tapi juga menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana pemimpin pemimpin
terdahulu dalam menyelesaikan masalah yang ada pada saat itu. Ada 2 cara untuk
mempelajari hal itu :
·
Menerima masalah yang sudah ada karena
masalah tersebut memang sudah tidak dapat diperbaiki lagi, karena masalah
tersebut sudah terlalu mengakar dan mendarah daging dalam masyarakat.
·
Menguji lagi dari sejarah yang sudah
pernah terjadi di masa lampau tentang kelebihan/ keberhasilan serta kegagalan
atau kekurangan dalam penyelesaian masalah dari masa lampau itu untuk membentuk
suatu sistem politik yang baru.
Sejarah memberi
perpaduan antara aspek negative dan positive tapi apa yang dilakukan oleh
pemimpin di Negara Kontemporer juga mengakibatkan kepositifan serta kenegatifan
terhadap Negara yang ia pimpin, jadi aspek sejarah bukanlah satu satunya aspek
yang menyebabkan sebuah negara mengalami budaya politik yang negative atau
positive. Pemimpin disini juga harus dapat memilah milah mana yang baik untuk
negara dan mana yang buruk, karena apa kebijakan yang diambil oleh pemimpin
negara itu nantinya juga akan sangat berpengaruh terhadap budaya politik suatu
negara.
Membentuk Sejarah Adalah Alat
Politik Kontemporer
Sejarah
jarang bersifat objektif sejarah banyak yang dibumbui oleh politisi demi
pemenuhan kepentingan dirinya sendiri. Sebagai contoh dulu Staluin saat masih
memerintah di Uni Soviet pernah mengubah isi ensiklopedi dan buku buku sejarah
untuk mengikuti segala pandangan Stalin, di sana juga diceritakan segalanya
tentang kebaikan Stalin sehingga orang – orang mengira sejarah yang benar
adalah sejarah yang ditulis oleh Stalin itu.
Pendekatan Sejarah Terhadap Studi
Perbandingan Politik
Ada sebuah pendekatan yang dapat
digunakan oleh banyak negara jadi satu studi tentang apa yang pernah terjadi di
suatu negara dapat menjadi acuan bagi negara lain. Contoh negara yang sudah
mengalami modernisasi dan sudah stabil dari sisi pemerintahannya dapat membuat
poin poin yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan bagi negara negara yang
baru tumbuh untuk mencontohnya dan dapat menjadi negara maju seperti negara
yang membuat poin poin itu tadi.
Samuel
Huntington pernah berkata berdasarkan pengalaman pembangunan politik di Eropa
Barat dan Amerika, biasanya akan terjadi ketegangan dalam masa transisi
perubahan sosial ekonomi, ketegangan – ketegangan itu dapat menjadi salah satu
faktor penghambat terjadinya perubahan perubahan itu. Namun apabila sebuah
negara menginginkan adanya perubahan yang nyata maka hal itu harus dilakukan
dengan cara perubahan institusi menjadi lebih baik dan kuat, maka barulah
negara dapat melakukan perubahan / modernisasi dalam bidang sosial ekonomi.
Samuel huntington juga menemukan banyaknya praktek partai politik yang tidak
menggunakan fungsinya dengan fungsi yang sebenarnya. Hanya satu atau 2 partai
saja dalam suatu negara yang dapat melaksanakan fungsi dari peranannya dengan benar,
jadi seharusnya apabila benar benar ingin mengadakan perubahan partai ini harus
dikembalikan ke fungsi awalnya. Karena institusi yang berdiri pada tempatnya
akan mempermudah pengaturan ketegangan yang terjadi dalam masa transisi dalam
perubahan untuk mencapai stabilitas ekonomi politik yang lebih baik.
Pendekatan Politik dari Sistem
Dependensia
Pendekatan ini membagi dunia menjadi
2 bagian. Yaitu Negara Core yaitu negara yang sudah mengalami Industralisasi
serta negara peri peri yaitu negara yang terisolasi dalam kegiatan perekonomian
internasional. Jadi meskipun negara itu sduah secara notabene merdeka mereka
tetap sangat tergantung kepada negara core dalam urusan perbaikan ekonomi dan
masa depan perpolitikan negara tersebut.
Sistem ekonomi Internasional memaksa
terbentuknya poltik domestik yang mengikuti kebijakan politik luar. Hal ini
mengakibatkan negara tidak dapat membuat kebijakannya sendiri secara independen
dan seolah olah tidak mampu mengatur negaranya sendiri. Negara disini akhirnya
tidak dapat mengontrol Sumber Daya yang dia miliki yang seharusnya dapat
digunakan untuk memajukan sosial ekonomi di Negaranya.
BUDAYA POLITIK
Budaya politik dalam suatu negara
ini setidaknya dapat dilihay melalui beberapa aspek diantaranya tingkah laku,
nilai – nilai serta orientasi masyarakat mengenai politik itu sendiri. Budaya
politik ini juga termasuk bagaimana individu bangga atas negara serta
perpolitikan yang terjadi di Negaranya.
Kepuasan terhadap kualitas hidup dan
sistem politik menjadi indikator penting bagi orientasi umum yang akan
mendukung politik dan rezim itu nantinya. Disisi lain perspektif seorang
individu akan kemampuan mempengaruhi politik yang disebut juga sebagai
kemanjuran politik itu juga merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
budaya politik. Jadi seorang individu apabila merasa dia tidak dapat merubah
perpolitikan yang ada di negaranya mereka akan cenderung tidak berpartisipasi
dalam segala kegiatan perpolitikan yang bergulir di negaranya. Beda dengan
orang yang merasa bahwa apapun keputusan pemerintah adalah hal yang benar untuk
mereka panuti, mereka pasti akan mau melakuan segala kebijakan negara itu
walaupun sebenarnya kadang mereka kontra terhadap kebijakan itu.
Budaya Politik dan Stabilitas
Politik
Memiliki
3 indikator yaitu:
·
Ketahanan atas kepatuhan masyarakat
terhadap rezim yang sedang memerintah
·
Ada atau ketidak adaannya kekerasan yang
terjadi dalam pencapaian stabilitas politik.
·
Seberapa lama pemimpin suatu negara
berada di tempatnya atau dengan kata lain menduduki jabatannya.
Jadi
di sini negara tidak akan pernah stabil apabila secara konstan negara itu
sering mengubah sistem politiknya secara keseluruhan dan seberapa sering negara
tersebut menggganti pemimpinnya
Budaya
tidak selamanya bisa menjelaskan pencapaian stabilitas politik. Contoh
sederhana saja, seorang yang demokratis kadang kadang bisa juga melakukan hal –
hal yang tidak demokratis sama sekali.
Perolehan Nilai Politik
Nilai politik tidak secara alami
begitu saja lahir dalam diri kita masing masing, namun melalui proses belajar
yang harus dilalui oleh manusia. Prosoe dalam membangun nilai – nilai politik,
orientasi itu dikenal sebagai sosialisasi politik.
Sarana manusia dalam memperoleh
nilai politik:
- · Keluaraga
- · Sekolahan
- · Keluaraga besar atau teman sebaya
- · Media massa
- · Kelas – kelas sosial
- · Serta pengalaman yang dialami oleh dirinya sendiri.
Dengan banyaknya
agen agen sosialisasi ini tak jarang membuat adanya benturan dalam pandangan –
pandangan politik yang akan dia ambil, jadi pilihan seseorang akan pandangan
politik tidak dapat ditentukan sebelumnya.
Pergeseran Budaya
Pergeseran budaya ini dapat
disebabkan oleh 2 hal
·
Diinginkan oleh elit yang sedang
berkuasa untuk membentuk kembali budaya politik sesuai yang diinginkannya
·
Secara spontan akibat dari reaksi
individu terhadap perubahan kondisi kehidupannya serta pengalaman yang ia alami
tanpa adanya usaha dari orang lain untuk merubah.
GEOGRAFIS
Ciri
geografis suatu negara diantaranya ditentukan oleh topografi, Sumber Daya Alam,
iklim dan tempat tinggal penduduk ini menentukan situasi politik untuk bereaksi
terhadap negara lain sebagai bentuk kebijakan luar negerinya serta kedalam
negerinya sendiri yang nantinya akan berkaitan dengan kebijakan dalam negeri
suatu wilayah / negara.
Contoh : Switzerland yang menjadi
satu satunya negara yang tidak pernah mengikuti perang yang terjadi di Eropa,
hal ini dikarenakan daerah switzerland yang berada di wilayah pegunungan Alpen,
hal ini juga telah menjadikan Switzerland menjadi negara yang independen.
0 comments:
Posting Komentar