Sabtu, 23 Agustus 2014

Isu internasional yang hangat dibicarakan tepat setelah Perang Dunia II merupakan isu low politics dimana topik seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan sebagainya telah menjadi sorotan utama dunia. Dunia saat ini turut pula dalam era globalisasi yang mana menyebabkan isu-isu low politics khususnya ekonomi semakin kompleks dan komprehensif, tidak hanya itu semakin lama ekonomi dunia berkembang menjadi suatu isu ketergantungan eksistensi suatu negara. Secara singkat, ekonomi global saat ini memerlukan suatu kerjasama internasional yang melibatkan peran seluruh negara dalam mengatasi berbagai isu. Globalisasi itu sendiri merupakan sebuah proses besar akan ketergantungan antara satu negara dengan lainnya, baik dalam hal politik, teknologi, dan budaya, yang mana sama kompleksnya dengan isu ekonomi (Carbaugh 2008, 2).
            Keterkaitan ekonomi dan globalisasi ini kemudian memberikan dampak besar bagi dunia, saat ini lumrah sudah akan adanya perdagangan internasional, investasi luar negeri, pasar dunia, dan lain-lain. Lalu kemudian apa yang mendorong globalisasi di dunia ini semakin kompleks? Menurut Carbaugh (2008) alasan pertama dan yang sangat mempengaruhi globalisasi menyebar hingga penjuru dunia adalah teknologi, dimana sejak akhir 1700an beragam inovasi teknologi menyebabkan ledakan barang produksi dan biaya transportasi. Dalam dunia yang dinamis, teknologi merubah setiap negara dengan dampak yang berbeda-beda, dimana teknologi mampu memproduksi serta mengembangkan barang komoditi baru. Amerika Serikat memang telah terpadukan ke dalam ekonomi dunia dan menjadi “an open economy” akibat kesadaran mereka terhadap negara lain khususnya negara-negara dunia ketiga yang masih membutuhkan barang-barang impor dan menyebabkan mereka mengekspor seluruh barang yang dibutuhkan negara lain. Akan danya hal tersebut menyadarkan setiap individu bahwa perdagangan internasional maupun investasi adalah sebuah kenyataan dalam hidup (Carbaugh 2008, 9). Parameter keterbukaan ekonomi suatu negara bagi negara lain (openness) dapat diukur dengan melihat ekspor dan impor negara dalam presentase yang kemudian dibagi dengan PDB negara tersebut.
            Saat ini setiap negara memiliki spesialisasi produksi mereka masing-masing sebagai akibat adanya perdagangan internasional. Adanya proses kompetitif dari perdagangan internasional memberikan perlindungan terhadap produsen domestik dan sebagai pendorong mereka untuk tetap mengembangkan kualitas produknya (Carbaugh 2008, 14). Dengan semakin ketergantungannya setiap negara, memunculkan adanya keunggulan komparatif sebagai salah satu akibat adanya perdagangan internasional. Menurut David Ricardo, keunggulan komparatif semata-mata bergantung pada perbedaan relatif dalam produktifitas buruh atau tenaga kerja (Carbaugh 2008, 66). Konsep yang digunakan dalam dasar perdagangan internasional ini diartikan dengan melihat banyaknya tenaga kerja dalam memproduksi satu barang komoditi pada biaya yang relatif lebih murah dan mengimpor apa yang dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih mahal. Sumber keunggulan komparatif suatu negara dapat dilihat dari adanya faktor sumber daya (endowment), seperti halnya Brazil sebagai negara terbesar pengekspor kopi, karena disana memiliki tanah yang berlimpah dan kondisi cuaca yang cocok untuk memanen kopi (Carbaugh 2008, 67). Selain faktor sumber daya, sumber keunggulan komparatif suatu negara juga ditentukan oleh adanya faktor keseimbangan harga dimana harga yang mahal sudah menjadi faktor yang berlimpah tetapi harga yang murah menjadi faktor langka bagi suatu barang. Oleh karena itu, produsen tidak akan membayar atau memproduksi barang yang mahal jika nantinya dia akan mengalami kerugian. Perdagangan internasional dalam kondisi biaya tetap menunjukkan bahwa spesialisasi menghasilkan produksi tambahan serta perdagangan menghasilkan konsumsi tambahan (Carbaugh 2008, 35-36)
            Pada hakikatnya, globalisasi dan ekonomi membawa perubahan besar bagi dunia yang mana sebelumnya setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi saat ini justru setiap negara saling bergantung satu sama lain demi memenuhi kebutuhannya. Perdagangan internasional, ekspor, impor, investasi luar negeri dan sebagainya, merupakan produk hasil akan adanya ekonomi internasional dan globalisasi. Secara singkat pula, ekonomi internasional dihadirkan bagi kesejahteraan setiap negara, yang salah satunya dapat diwujudkan melalui keunggulan komparatif negara.

SUMBER:

Carbaugh, Robert J. 2008. The International Economy and Globalization dalam International Economics 11th Edition.Canada: Thomson South-Western
-------------.2008. Foundations of Modern Trade Theory : Comparative Advantage dalam International Economics 11th Edition. Canada: Thomson South-Western
-------------.2008. Sources of Comparative Advantage dalam International Economics 11th Edition. Canada : Thomson South-Western

0 comments:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!