Isu internasional yang hangat dibicarakan tepat setelah Perang Dunia II merupakan isu low politics
dimana topik seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan sebagainya telah
menjadi sorotan utama dunia. Dunia saat ini turut pula dalam era
globalisasi yang mana menyebabkan isu-isu low politics
khususnya ekonomi semakin kompleks dan komprehensif, tidak hanya itu
semakin lama ekonomi dunia berkembang menjadi suatu isu ketergantungan
eksistensi suatu negara. Secara singkat, ekonomi global saat ini
memerlukan suatu kerjasama internasional yang melibatkan peran seluruh
negara dalam mengatasi berbagai isu. Globalisasi itu sendiri merupakan
sebuah proses besar akan ketergantungan antara satu negara dengan
lainnya, baik dalam hal politik, teknologi, dan budaya, yang mana sama
kompleksnya dengan isu ekonomi (Carbaugh 2008, 2).
Keterkaitan ekonomi dan
globalisasi ini kemudian memberikan dampak besar bagi dunia, saat ini
lumrah sudah akan adanya perdagangan internasional, investasi luar
negeri, pasar dunia, dan lain-lain. Lalu kemudian apa yang mendorong
globalisasi di dunia ini semakin kompleks? Menurut Carbaugh (2008)
alasan pertama dan yang sangat mempengaruhi globalisasi menyebar hingga
penjuru dunia adalah teknologi, dimana sejak akhir 1700an beragam
inovasi teknologi menyebabkan ledakan barang produksi dan biaya
transportasi. Dalam dunia yang dinamis, teknologi merubah setiap negara
dengan dampak yang berbeda-beda, dimana teknologi mampu memproduksi
serta mengembangkan barang komoditi baru. Amerika Serikat memang telah
terpadukan ke dalam ekonomi dunia dan menjadi “an open economy”
akibat kesadaran mereka terhadap negara lain khususnya negara-negara
dunia ketiga yang masih membutuhkan barang-barang impor dan menyebabkan
mereka mengekspor seluruh barang yang dibutuhkan negara lain. Akan danya
hal tersebut menyadarkan setiap individu bahwa perdagangan
internasional maupun investasi adalah sebuah kenyataan dalam hidup
(Carbaugh 2008, 9). Parameter keterbukaan ekonomi suatu negara bagi
negara lain (openness) dapat diukur dengan melihat ekspor dan impor negara dalam presentase yang kemudian dibagi dengan PDB negara tersebut.
Saat ini setiap negara
memiliki spesialisasi produksi mereka masing-masing sebagai akibat
adanya perdagangan internasional. Adanya proses kompetitif dari
perdagangan internasional memberikan perlindungan terhadap produsen
domestik dan sebagai pendorong mereka untuk tetap mengembangkan kualitas
produknya (Carbaugh 2008, 14). Dengan semakin ketergantungannya setiap
negara, memunculkan adanya keunggulan komparatif sebagai salah satu
akibat adanya perdagangan internasional. Menurut David Ricardo,
keunggulan komparatif semata-mata bergantung pada perbedaan relatif
dalam produktifitas buruh atau tenaga kerja (Carbaugh 2008, 66). Konsep
yang digunakan dalam dasar perdagangan internasional ini diartikan
dengan melihat banyaknya tenaga kerja dalam memproduksi satu barang
komoditi pada biaya yang relatif lebih murah dan mengimpor apa yang
dapat diproduksinya pada biaya yang relatif lebih mahal. Sumber
keunggulan komparatif suatu negara dapat dilihat dari adanya faktor
sumber daya (endowment), seperti halnya Brazil sebagai negara
terbesar pengekspor kopi, karena disana memiliki tanah yang berlimpah
dan kondisi cuaca yang cocok untuk memanen kopi (Carbaugh 2008, 67).
Selain faktor sumber daya, sumber keunggulan komparatif suatu negara
juga ditentukan oleh adanya faktor keseimbangan harga dimana harga yang
mahal sudah menjadi faktor yang berlimpah tetapi harga yang murah
menjadi faktor langka bagi suatu barang. Oleh karena itu, produsen tidak
akan membayar atau memproduksi barang yang mahal jika nantinya dia akan
mengalami kerugian. Perdagangan internasional dalam kondisi biaya tetap
menunjukkan bahwa spesialisasi menghasilkan produksi tambahan serta
perdagangan menghasilkan konsumsi tambahan (Carbaugh 2008, 35-36)
Pada hakikatnya, globalisasi
dan ekonomi membawa perubahan besar bagi dunia yang mana sebelumnya
setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi saat ini
justru setiap negara saling bergantung satu sama lain demi memenuhi
kebutuhannya. Perdagangan internasional, ekspor, impor, investasi luar
negeri dan sebagainya, merupakan produk hasil akan adanya ekonomi
internasional dan globalisasi. Secara singkat pula, ekonomi
internasional dihadirkan bagi kesejahteraan setiap negara, yang salah
satunya dapat diwujudkan melalui keunggulan komparatif negara.
SUMBER:
Carbaugh, Robert J. 2008. The International Economy and Globalization dalam International Economics 11th Edition.Canada: Thomson South-Western
-------------.2008. Foundations of Modern Trade Theory : Comparative Advantage dalam International Economics 11th Edition. Canada: Thomson South-Western
-------------.2008. Sources of Comparative Advantage dalam International Economics 11th Edition. Canada : Thomson South-Western
0 comments:
Posting Komentar